Senin, 25 November 2019

Rumus Menghitung Kubikasi

Rumus Menghitung Kubikasi Kayu

= Tinggi x Lebar x Panjang x Jumlah : 1000000

     contoh : 3cm x 5cm x 100cm  x   10 pcs       = 0.01500 m3 
       ( jika kayu Gergajian dihitung 4 angka dibelakang koma)

Menghitung Kubikasi Log 

= Rata rata Diameter x Rata rata Diameter  x Panjang Log x 0.7854 : 1000000

     contoh : panjang 1870 cm dengan Rata- rata Diameter 50 maka kubikasi log
                  = 50 x 50 x 1870 x 0.7854 : 1000000 = 3.67 m3
               ( jika kayu Gergajian dihitung 2 angka dibelakang koma)

Mengenal SIPUHH

Mengenal Lebih Dalam Mengenai SIPUHH

GB. Tampilan SIPUHH



a. Tertera User Login / nama perusahaan , kota lokasi perusahaan, dan provinsi.

b. DKDS Kayu Olahan ( Daftar Kayu Diolah/Dipakai Sendiri) untuk memasukan jumlah bahan baku
     untuk lanjutan seperti Moulding. pelaporan DKDS bisa dilakukan secara Harian atau mingguan.

c. SKSHHKO New menu untuk membuat Dokumen Pengeluaran kayu Gergajian secara online
    mencakup kubikasi, nama dan alamat si penerima kayu .

Gb. Contok Dokumen SKSHHKO
d. Daftar Produksi KO New merupakan menu untuk menambahan bahan baku yang dihasilkan oleh pemprosesan kayu bulat ( KB) untuk membuat daftar Produksi KO ( kayu Gergajian ) terlebih dahulu membuat daftar pengelolaan kayu bulat contoh total produksi kayu bulat di bulan september 2018 sebesar 1000.25 m3 dan mendapatkan rendemen sebesar 65 % maka Jumlah Produksi KO( Kayu Gergajian ) untuk penambahan Stok adalah 650.1625 m3

Gb. Tampilan Daftar Produksi KO New
e. Penerimaan Ko new merupakan menu penambahan Stok yang diterima dari perusahaan lain. contoh PT. KMS menerima Kayu Gergajian dengan total kubikasi 26.2222 m3 dengan Nomor dokumen SKSHHK KO.A.0356XXX dari PT.JYS, maka PT. KMS memasukan stok d menu penerimaan KO New dengan memasukan Nomor dokumen yang di terima , maka secara sistem akan terbaca Nomor dokumen tersebut dengan menampilkan pengirim dan total kubikasi.

f. Pengolahan Kayu Bulat (KB) merupak menu pemprosesan kayu Bulat (KB) di input secara harian ataupun mingguan untuk mengurasi Stok kayu yang ada di perusahaan. dengan memilih pilihan "Batang PerBatang".

g. SKSHHKB industri menu untuk menerbitkan dokumen SKSHHKB atau untuk melengkapi penjualan Kayu Bulat .

h. Bucking TPT KB / Industri merupakan menu pengukuran kayu Ulang atau Revisi Log.

i. DKDS Afkir/ Industri untuk mengurangi stok kayu bulat apabila kayu bulat atau LOG terjadi busuk atau 100% Gubal.

j. Terima &Rik SKSHH merupakan menu Penerimaan kayu Bulat ( Log ) dengan memilih "Batang PerBatang". penggunaan menu ini ;
  1. mematikan dokumen sesuai dengan Dokumen yang diterima
  2. membuat Nomor DPKB ( Daftar Penerimaan Kayu Bulat )
  3. Mengupload Barcode kayu melalui aplikasi yang sudah di sediakan melalui HP Barcode / HP android yang sudah terinstall aplikasi penerimaan KB.
  4. mengambil file yang telah di upload dan memverifikasi barcode yang telah di upload
  5. selanjutnya mencetak DPKB untuk di lampirkan pada dokumen SKSHHKB yang di terima untuk di Laporkan ke P3KB wilayah perusahaan.
k.  menu Aplikasi memuat menu A sampai dengan J
l.   Parameter untuk memasukan Nama Ganis nomor Ganis perusahaan yang aktif (PKB-R / PKG-R)
m. Memuat Laporan Mulai dari pengeluaran dan penerimaan SKSHHKO , peneriman dan
       pengeluaran SKSHHKB, Hasil pengolahan Kayu Gergajian dan DKDS . di menu laporan juga
       terdapat menu REPROSES IUI merupakan menu untuk merefresh SIPUHH untuk mengupdate
       data pengolahan KB dan Lain lain.

Industri Kayu SIPUHH dan RPBBI

INDUSTRI KAYU

Industri kayu di indonesia sangatlah banyak mulai dari industri kayu primer maupun industri kayu lanjutan (Moulding). setiap kegiatan dalam perindustrian kayu setiap bulannya harus melaporkan kegiatan perindustrianya mulai dari pendatangan bahan baku, bahan hasil produksi, dan pengolahan lanjutannya. Jika di Industri Kayu Primer maka tiap bulannya melakukan Pelaporan berbasis online ( SIPUHH dan RPBBI ).

Mengenal SIPUHH dan RPBBI


Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SIPUHH)
 

Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan atau disingkat SIPUHH adalah Serangkaian Perangkat Elektronik berupa aplikasi yang diluncurkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Sistem ini Mulai Berlaku sejak 1 Januari 2016.

Tujuannya untuk menghapus Birokrasi yang terjadi di sektor Kehutanan. Aplikasi ini berfungsi untuk mencatat , mempersiapkan , mengumpulkan , mengolah, menganalisis, menyimpan, mengumumkan , mengirimkan , dan menyebarkan informasi penatausahaan hasil hutan kayu (PHHK). sistem ini juga melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan produksi, pemanenan atau penebangan, pengukuran, pengujian, penandaan , pengangkutan, peredaran, dan pengelolaan hasil hutan kayu.

Melalui SIPUHH online , sistem perizinan di sektor kehutanan yang awalnya mengharuskan banyak interaksi antara pelaku usaha dengan petugas, kini dapat diminimalisir karena dapat diakses dimana saja.

Sistem Kerja SIPUHH

Pertama para pelaku usaha atau perusahaan pemegang IUIPHHK harus mendaftarkan data perusahaan mereka ke http://sipuhh.dephut.net:7777/itts/home_default? terlebih dahulu. setelah terdaftar , para pelaku usaha dapat segera mencatatkan hasil produksi hutan mereka secara mandiri menggunakan SIPUHH.

Gb. Home page SIPUHH

Rencana Pasokan Bahan Baku Industri (RPBBI)

RPBBI Online atau e-RPBBI merupakan aplikasi untuk penyampaian Rencana dan Realisasi yang terkait dengan Pasokan Bahan Baku Industri oleh Pemegang Izin Usaha IPHH Kayu (IUIPHHK), yang ditindak lanjuti dengan pengolahan data oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pengolahan data meliputi telaah administrasi maupun teknis, sampai dengan penerbitan surat tanda terima penyampaian RPBBI yang dapat dicetak sendiri oleh pemegang izin usaha IPHH Kayu. Hasil cetak tersebut merupakan alat bukti yang sah bahwa pemegang izin telah memenuhi kewajiban penyampaian RPBBI sesuai ketentuan yang berlaku.

Melalui aplikasi RPBBI, pemegang izin usaha IPHH Kayu memperoleh kemudahan untuk :
  • Memenuhi kewajiban RPBBI melalui pemasukan dan penyampaian data RPBBI serta realisasinya;
  • Mengakses penerbitan surat tanda terima penyampaian RPBBI dan mencetaknya.
Sedangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperoleh kemudahan untuk :
  • Melakukan monitoring dan evaluasi pemenuhan kewajiban RPBBI dan realisasinya;
  • Membuat rekapitulasi data dan informasi pemenuhan bahan baku dan produksi IPHH Kayu;
  • Mendistribusikan data dan informasi terkait dengan pemenuhan bahan baku dan produksi IPHH Kayu;
  • Menyajikan informasi lainnya terkait dengan kegiatan IPHH Kayu.


untuk mendaftarkan diri maka membuat pengajuan bersurat ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Gb. Home Page RPBBI



Kayu Indonesia

KAYU

Di bebarapa daerah di indonesia banyak terdapat bebarapa jenis pohon untuk digunakan sebagai kayu bangunan dan memiliki nilai ekonomi ,Indonesia memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan lebih sedikit lagi, 260 jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. 

Berikut ini adalah daftar nama-nama kayu atau kelompok kayu menurut nama perdagangannya, sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 163/Kpts-II/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan; dengan beberapa penyesuaian. 


Kelompok Jenis Meranti / Kelompok Komersial Satu

No.
Nama Perdagangan
Nama Ilmiah
Nama-nama Daerah
1.
Agathis spp.
Damar (Jw.), dama (Slw.), damar bindang (Klm.), damar sigi (Smt.). (Ingg.): kauri pine.
2.
Shorea spp. (misalnya S. materialis Ridl., S. maxwelliana King, S. scrobiculata Burck); Parashorea spp.
Damar laut (Smt.), semantok (Aceh), amperok, anggelam, selangan batu (Klm.)
3.
Shorea spp. (mis. S. collina Ridl., S. guiso (Blanco) Bl.)
Balau laut, damar laut merah, batu tuyang, putang, lempung abang. Ingg.: red selangan.
4.
Shorea spp. (mis. S. kunstleri King, S. laevis Ridley, S. laevifolia Endert); Hopea spp. (mis. H. celebica Burck, H. semicuneata Sym.)
Benuas, balau mata kucing, hulo dereh, puguh, jangkang putih, kerangan (Smt.), bubuh (Bk.)
5.
Araucaria spp. (mis. A. cunninghamii D. Don, A. hunsteinii K.Schum.)
Alloa, ningwik, pien (Pap.). Ingg.: araucaria.
6.
Durio spp. (terutama Durio carinatus Mast.); Coelostegia spp.
Durian burung, lahong, layung, apun, begurah, punggai, durian hantu, enggang
7.
Gia
Homalium tomentosum (Roxb.) Benth., Homalium foetidum (Roxb.) Benth.
Delingsem (Jw.), kayu batu, melunas, kayu kerbau, momala (Slw.)
8.
Cotylelobium spp. (mis. C. burckii Heim, C. lanceolatum Craib, C. melanoxylon Pierre
Giam durian, resak bukit tembaga; giam padi, resak daun kecil, resak batu; giam tembaga, resak daun lebar; resak gunung
9.
Dyera spp.
Pulai nasi, pantung gunung, melabuai
10.
Dryobalanops spp. (di antaranya D. oblongifolia Dyer, D. sumatrensis (Gmelin) Kosterm.)
Kamper (kayu), kayu kayatan, empedu, keladan
11.
Dryobalanops oblongifolia Dyer
Kapur guras (Smt.), kapur paya (Mly.), kelansau (Swk.)
12.
Canarium spp., Dacryodes spp., Santiria spp., Trioma spp.
Kerantai, ki tuwak, binjau, asam-asam, kedondong (kedundung), resung, bayung, ranggorai, mertukul
13.
Dipterocarpus spp. (mis. D. applanatus V.Sl., D. baudii Korth., D. elongatus Korth. dll.)
Keruing arong, kekalup; Lagan sanduk, mara keluang; Keruing tempudau; tempurau, merkurang, kawang, apitong
14.
Kayu bawang hutan (Klm.)
15.
Pongamia pinnata (L.) Pierre
Malapari
16.
Pometia spp.; mis. P. pinnata Forster & Forster, P. ridleyi King
Kasai, taun, kungki, hatobu, kayu sapi (Jw.), tawan (Mlku.), ihi mendek (Irian Jaya)
17.
Cinnamomum spp.
Sintuk, sintok lancing, ki teja, ki tuha, ki sereh, selasihan
18.
Shorea spp. (di antaranya: S. acuminatissima Sym., S. balanocarpoides Sym., S. faguetiana Heim, S. gibbosa Brandis, Shorea scollaris V.Sl.;
Damar hitam, damar kalepek; Damar hitam katup; Bangkirai guruk, karamuku; Damar buah, mereng-kuyung; Damar tanduk. Ingg.: yellow seraya.
19.
Shorea spp. (di antaranya: S. johorensis Foxw., S. lepidota BI., S. leprosula Miq., S. ovalis BI., S. palembanica Miq., S. platyclados V.Sl. ex Foxw., S. leptoclados Sym., dll.)
Majau, meranti merkuyung; Meranti ketrahan; Meranti tembaga, kontoi bayor; Meranti kelungkung; Tengkawang majau; Banio, ketir; Seraya merah, campaga, lempong, kumbang, meranti ketuko, cupang. Ingg.: red seraya, red lauan.
20.
Shorea spp. (di antaranya: S. assamica Dyer, S. bracteolata Dyer, S. javanica K. et. Val., S. lamellata Foxw., S. ochracea Sym., S. retinodes V.SI., S. virescens Parijs, S. koordersi Brandis, dll.)
Damar mesegar; Bunyau, damar kedontang; Damar mata kucing, damar kaca, damar kucing; Damar tunam, damar pakit; Damar kebaong, baong, bayong, baung, belobungo, kontoi tembaga; Balamsarai, damar mansarai; Damar maja, kontoi sabang; Kikir, udang, udang ulang, damar hutan, anggelam tikus, maharam potong, pongin, awan punuk, mehing (Smt., Kal.); Damar lari-lari, lalari, temungku, tambia putih (Slw.), Damar tenang putih, hili, honi (Mlku.). Ingg.: white meranti.
21.
Hopea spp. (mis. H. dasyrrachis V.Sl., H. dyeri Heim, H. sangal Korth., dll.)
Tekam, tekam rayap; Bangkirai tanduk, emang, amang besi; Cengal, merawan telor; Ngerawan, cengal balau
22.
Intsia spp. (terutama I. bijuga O.K., I. palembanica Miq.)
Merbau asam, ipi (NT.), kayu besi (Papua); Ipil, anglai, maharan; Tanduk (Mlku.)
23.
Anisoptera spp. (mis. A. laevis Ridl., A. marginata Korth., A. thurifera Bl.)
Cengal padi, damar kunyit; Masegar (Smt.), ketimpun (Klm.), mersawa daun besar; tabok, tahan
24.
Palaquium spp., Payena spp., Madhuca spp.
Suntai, balam, jongkong, hangkang, katingan, mayang batu, bunut, kedang, bakalaung, ketiau, jengkot, kolan
25.
Heritiera (Tarrietia) spp.; mis. H. javanica (Bl.) Kosterm., H. simplicifolia (Mast.) Kosterm., H. littoralis Ait., H. sylvatica S. Vidal
Mengkulang, teraling; Dungun, talutung, lesi-lesi.
26.
Celtis spp.
Rempelas, ki jeungkil, ki endog (Sd.), cengkek (Jw.), pusu (Sumbawa)
27.
Lophopetalum spp.; mis. L. javanicum (Zoll.) Turcz., L. multinervium Ridl., L. subobovatum King, L. wightianum Arn.
Kerupuk (Smt.), pasana (Klm.), mandalaksa (Jw.), aras
28.
Pentace spp.
Melunak, ki sigeung, ki sinduk, kelembing
29.
Alstonia spp. (di antaranya A. pneumatophora Back., A. scholaris R.Br., A. spatulata Bl., A. macrophylla Wall., A. spectabilis R.Br.)
Kayu gabus, rita, gitoh, bintau, basung, pule, pulai miang. Ingg.: white cheesewood, milkwood, milky pine.
30.
Altingia excelsa Noroña
Tulasan (Smt.), mandung (Min.), mala (Jw.)
31.
Vatica spp.; mis. V. maingayi Dyer, V. oblongifolia Hook.f., V. rassak Bl.
Damar along, resak putih



Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran / Kelompok Komersial Dua

No.
Nama Perdagangan
Nama Ilmiah
Nama-nama Daerah
1.
Rhizophora spp. dan Bruguiera spp
Tumu, Lenggadai, Jangkar, Tanjang, Putut, Busing, Mata buaya
2.

Balang, Walang, Wadang, Wayu
3.
Benuang bini (Klm.), winuang (Slw.)
4.
Kayu lobang, Barumbung, Kayu gatal
5.
Calophyllum spp.; mis. C. calaba L., C. inophyllum L., C. papuanum Lauterb., C. pulcherrimum Wall.ex Choisy, C. soulattri Burm.f.
Bintangor, penaga; Nyamplung; Sulatri; Bunoh, bintangur bunut
6.
Pterygota spp.
Kayu wipa
7.
Serianthes minahassae Merr. & Perry (Syn. Albizia minahasae Koord.)
Rayango, Merang, Terangkuse
8.
Grepau
9.
Cenge, Cingo
10.
Duabanga
Benuang laki, Takir, Aras, Raju mas
11.
Eucalyptus spp.; mis. E. alba Reinw.ex Bl., E. deglupta Bl., E. urophylla S.T. Blake
Kayu putih; Leda, aren (Mlku.), tampai; Ampupu (Timor),
12.
Melaleuca spp.
13.
Nauclea spp.
Wosen, Klepu pasir, Anggrit
14.
Gopasa
Vitex spp.
Teraut, Laban
15.
Cratoxylum spp.; mis. C. arborescens (Vahl) Bl., C. cochinchinense (Lour.) Bl.
Madang baro; Mampat, butun; kemutul, temau; edat
16.
Anthocephalus spp. (A. chinensis (Lamk.) A.Rich ex Walp. dan A. macrophyllus (Roxb.) Havil.)
Kelampayan (Mly.), laran (Klm.), semama (Amb.). Ingg.: cadamba.
17.
Kelat, Ki tembaga, Jambu
18.
Hapas-hapas, Tapa-tapa, Leman
19.
Kayu kereta
Swintonia spp.
Rengas sumpung, Merpauh, Bagel mirah
20.
Sandoricum spp.
Papung, Kelam, Sentul
21.
Kedondong Hutan
Spondias spp.
Coco, Kacemcem leuweung
22.
Sterculia spp.
Kepuh, Kalupat, Lomes
23.
Kepayang, merpayang (Smt.)
24.
Hampas, impas, tualang ayam
25.
Cananga sp.
Kananga
26.
Dialium spp.; mis. D. indum L., D. platysepalum Baker, D. procerum (v.Steen.) Stey
Kayu lilin; Maranji
27.
Terminalia spp.
Kalumpit, Klumprit, Jelawai, Jaha
28.
Timonius spp.
Seranai, Temirit, Kayu reen
29.
Kundur, Modjiu, Raimagago
30.
Metrosideros spp. dan Xanthostemon spp.
Lompopaito, Nani, Langera
31.
Macaranga spp.
Merkubung, Mara, Benua
32.
Medang
Litsea firma Hook f.; Dehaasia spp.
Manggah, Huru kacang, Keleban, Wuru, Kunyit
33.
Mahabai, Hakai rawang, Empunyit, Jangkang, Banitan, Pisang-pisang
34.
Myristica spp., Knema spp.
Darah-darah, Tangkalak, Au-au, Ki mokla, Kumpang, Kayu luo, Huru
35.
Lilin, Ki endog, Segi landak
36.
Jongkong, merebung
37.
Merambung, sembung
38.
Kayu malaka (Smt.), cerega (Klm.)
39.
Schima spp.; terutama S. wallichii Korth.
Seru (Jw.), simartolu (Smt.), madang gatal (Klm.)
40.
Rengas
Gluta aptera (King) Ding Hou
Rengas tembaga, Rangas
41.
Sarangan (Jw.), ki hiur (Sd.), kalimorot
42.
Sengon
Jeungjing, Tawa kase, Sika (Maluku)
43.
Waru gunung, Kalong
44.
Endospermum spp.; mis. E. diadenum (Miq.) Airy Shaw, E. moluccanum (T & B) Kurz, E. peltatum Merr.
Sendok-sendok, kayu labuh (Smt.), kayu bulan (Mly.), garung (Klm.); Kayu raja (Mlku.)
45.
Dillenia spp.; mis. D. grandifolia Wall., D. obovata Hoogl., D. pentagyna Roxb.
Sempur, segel, janti, dongi
46.
Toona sureni Merr.
Suren, kalantas
47.
Fagraea spp.; mis. F. fragrans Roxb., F. sororia J.J. Sm.
Tomasu (Smt.), kulaki (Slw.), malbira, ki tandu
48.
Damuli, Kayu besi
49.
Banitan, Pemelesian, Kayu tinyang, Kayu bulan, Banet, Kayu kalet
50.
Buku ongko, Pejatai, Purut bulu
51.
Artocarpus spp.
52.
Campnosperma spp.; mis. C. auriculatum (Bl.) Hook.f., C. brevipetiolatum Volkens, dll.
Tumbus (Smt.), pauh lebi
53.
Buchanania spp.
Pauhan, Antumbus, Talantang
54.
Pinus spp.
Pinus, Damar batu, Uyam
55.
U t u p



Kelompok Jenis Kayu Eboni / Kelompok Indah Satu

No.
Nama Perdagangan
Nama Ilmiah
Nama-nama Daerah
1.
Maitong, Kayu lotong, Sora, Amara
2.
Kayu hitam, Maitem, Kayu waled
3.
Diospyros spp.; di antaranya D. areolata King et G., D. cauliflora BI., D. ebenum Koen, D. ferrea Bakh., D. lolin Bakh., D. macrophylla BI.
Baniak, Toli-toli, Kayu arang, Kanara, Gito-gito, Bengkoal, Malam
Kelompok Jenis Kayu Indah / Kelompok Indah Dua

No.
Nama Perdagangan
Nama Ilmiah
Nama-nama Daerah
1.
Pauh kijang, Sepah, Kayu batu
2.
Ketangi, wungu (Jw.), tekuyung, benger
3.
Michelia spp., Elmerrillia spp.
Minjaran, Wasian, Manglid, Sitekwok, Kantil (Jw.), Capuka
4.
Kayu kuning, Lemo daru
5.
Dracontomelon spp.; mis. D. dao Merr. & Rolfe, D. mangiferum Bl.
Dao, basuong (Smt.), sengkuang (Mly.), koili
6.
Senna spp.[4]
Juar, Trengguli, Sebusuk, Bobondelan
7.
Kayu laut, Papus, Nani laut
8.
Ormosia spp.
Kayu ruan, Saga
9.
Adina, Kilaki
10.
Swietenia spp.; mis. S. macrophylla King, S. mahagoni (L.) Jacq.
Mahoni
11.
Dacrydium spp.; Podocarpus spp. dan Phyllocladus spp. Mis. Dacrydium junghuhnii Miq.
Alau, cemantan (Klm.); Jamuju, kayu embun (Slw.), sampinur bunga (Smt.); Sampinur tali; Kayu cina; Ki merah, Sandu
12.
Mangifera spp.
Ambacang, Asam, Limus piit, Mempelam, Wani, Mangga
13.
Melia spp.; terutama M. azedarach L.
Bawang kungut
14.
Nyireh, Niri
15.
Quercus spp.
Mempening, Baturua, Kasunu, Triti
16.
Marapat, Teruntum batu
17.
Saga, Segawe, Klenderi
18.
Gluta spp.; Melanorrhoea spp.
Ingas, Suloh, Rangas, Rengas burung
19.
Gaharu buaya, Medang keladi, Keladi, Miang
20.
Manilkara spp.; mis. M. fascicularis H.J. Lam & Maas Geest., M. kauki (L.) Dub.
Subo, Ki sawo
21.
Cordia spp.
Kendal, Klimasada, Purnamasada
22.
Sindora spp.; mis. S. bruggemanii de Wit, S. coriacea Maing., S. wallichii Graham
Sepetir (Mly.), sasundur (Klm.), mobingo (Slw.)
23.
Pterocarpus indicus Willd.
Angsana, Linggua, Nala, Candana
24.
Linggota, sono sungu, sonobrits
25.
Jati seberang, Jati londo
26.
Sawo manuk (Jw.), karikis (Slw.)
27.
Kelampai, Setan, Kedui, Wayang
28.
Lontar kuning
29.
Manilkara kanosiensis H.j. L. et B. M.
Sawai, Torem
30.
Ki hujan
31.
Kayu besi, bulian, kokon
32.
Beru, Ki hiyang, Bengkal